Kamis, 29 September 2011

SYAIR TERKENAL

Syair berasal dari Arab yang artinya puisi (sajak). Dalam kesusastraan Indonesia, syair berarti puisi lama yang terdiri atas empat baris per bait, memiliki rima / a a a a /. Semua baris merupakan isi dan biasanya tidak selesai dalam saty bait karena digunakan untuk bercerita.

Berikut ini contoh syair terkenal:

# Contoh 1

"Syair Ken Tambuhan" yang termasuk salah satu jenis syair dalam puisi Melayu Lama.


Lalulah berjalan Ken Tambuhan
diiringkah penglipur dengan tadahan
lemah lembut berjalan pelahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan

Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri


# Contoh 2

Syair Johan Malikan koleksi Muhammad Jufri Cek Jon, yang dicetak di Bombay dan dikenal di Palembang.


Harganya murah ayuhai akhwan
tawar menawar boleh ketahuan
tiadalah tinggi wahai bangsawan
dengan yang patut Tuan tawarkan

Adat berniaga demikian itulah
tawar menawar bukanlah salah
dengan yang patut Tuan khabarlah
dapat ta'dapat dicobakanlah


# Contoh 3

Syair Abdul Muluk


Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan

Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina




Seri Negeri gelaran diberi.
  Sebuah pulau cantik berseri;
  Bernaung dibawah sebuah negeri,
  Raja berdaulat Paduka Seri. .......( rangkap pertama)

                           Lautnya biru pantainya indah,
                           Makam Mahsuri lagenda sejarah;
                           Puteri Melayu tak mudah menyerah,
                           Tujuh keturunan dimakan sumpah. ...(rangkap kedua)

                                                           Pulau lagenda dimakan sumpah,
                                                           Tujuh keturunan tamatlah sudah;
                                                           Kini makmur melimpah ruah,
                                                           Semua penghuni tersenyum megah. ....(rangkap ketiga)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2011 @ Wiwin-Saputra!
Design by Wordpress Manual | Bloggerized by Free Blogger Template and Blog Teacher | Powered by Blogger